Studi Kasus: Pemecahan Kasus Kejahatan Menggunakan CSI di L’Oréal Girls Science Camp 2013

3513e1b6d1d4a005dc79a61311034fccStudi kasus ini merupakan bagian dari kegiatan L’Oréal Girls Science Camp 2013. Seluruh materi teks di bawah ini sumbernya berasal dari hand out pada kegiatan tersebut. All credit goes to rightful owners (L’Oréal Girls Science Camp 2013).

Forensik adalah ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains yang digunakan untuk mengungkap kejahatan melalui bukti-bukti yang tertinggal di tempat kejadian perkara. Ilmu Forensik merupakan paduan dari berbagai macam ilmu baik natural sciences dan social sciences seperti ilmu fisika forensik, kimia forensik, kedokteran forensik, komputer forensik, toksikologi forensik, psikologi forensik, dan sebagainya.

Pelaku kriminal kadang meninggalkan bukti kejahatan yang tidak terduga seperti noda atau percikan darah, sidik jari yang menempel, bahkan DNA yang ada di sel-sel yang tertinggal di TKP.

Hasil-hasil dari pengolahan TKP dengan ilmu forensik dapat dijadikan bukti yang menguatkan bagi penuntut terhadp pelaku kriminal sehingga dapat dilanjutkan ke tahapan penuntutan.

Dalam kegiatan L’Oréal Girls Science Camp 2013 akan ada kasus yang harus dipecahkan dengan berbagai analisis sebagai berikut:

  1. Crime Scene Analysis
  2. Finger Print Analysis
  3. Blood Type Analysis
  4. Hair Analysis
  5. Chemical Analysis
  6. Footprint Analysis

1. Crime Scene Analysis

TKP merupakan tempat terjadinya suatu dugaan kejahatan dan juga sumber utama dari adanya bukti tindakan kejahatan.

forensic_15136252-655x280

Ilustrasi TKP
sumber: myfootpath.com

Dalam mengolah TKP, seorang petugas harus menggunakan pakaian ataupun pelindung yang tidak dapat mencemari ataupun merusak TKP. Hal yang paling sederhana adalah menggunakan sarung tangan.

Bukti-bukti kejahatan dapat diberi tanda atau kode dan selanjutnya dapat dilakukan pengambilan gambar untuk menguatkan bukti-bukti tersebut.

Bukti-bukti ringan seperti sidik jari, darah ataupun serat dapat di analisis di tempat dengan menggunakan peralatan yang umum dibawa oleh seorang petugas.

Bukti-bukti yang tidak dapat diolah ditempat dapat dimasukan ke dalam kantong steril yang tidak dapat merusak bukti untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium.

Dalam pengolahan TKP seorang petugas umunnya melakukan beberapa hal seperti dibawah ini:

  1. Dokumentasi TKP dalam bentuk gambar maupun sket
  2. Mencari bukti-bukti yang ada sedetail mungkin
  3. Mengolah di tempat untuk beberapa bukti
  4. Mengumpulkan bukti dalam wadah
  5. Melakukan interview terhadap para saksi yang ada

Dalam pengolahan TKP dibutuhkan ketelitian, kecermatan dan keuletan serta keberanian, karena TKP bisa berada dimana saja dan kapan saja.

2. Fingerprint Analysis

Ilmu yang mempelajari sidik jari adalah DAKTILOSKOPI, yang berasal dan bahasa Yunani, Dactylos adalah jari dan Scopein adalah mempelajari atau melihat.

Jadi Daktiloskopi mengandung arti melihat atau mempelajari jari-jari tangan manusia dengan membandingkan 2 contoh sidik jari pada telapak tangan maupun jempol dari manusia sehingga dapat di ketahui apakah dari orang yang sama.

Sidik jari kita sengaja di simpan datanya untuk berbagai keperluan, khususnya identifikasi. Sidik jari tangan kita dapat melekat pada permukaan dikarenakan tangan kita miliki minyak dan kulit atau keringat. Tingkat kejelasan pencetakan sidik jari pada permukaan tersebut tergantung pada jenis permukaannya, tekanan tangan ke permukaan dan banyak-sedikitnya kelembaban tangan tersebut.

Sidik jari manusia umumnya didominasi oleh empat tipe seperti pada gambar di bawah ini:

fingerprint-2

Jenis-Jenis Sidik Jari Manusia
Sumber: science.howstuffworks.com/fingerprinting1.htm

Kira-kira bagaimana tipe sidik jarimu?

Dalam ilmu forensik, proses penyelidikan terhadap sidik jari sangat penting, karena sidik jari seseorang sangat spesifik, penyidik bisa membandingkannya dengan database yang ada.

Dusting

Dusting merupakan kegiatan mengambil sidik jari pada bukti yang ada di TKP. Kegiatan dusting sangat mudah, caranya sebagai berikut:

  1. Taburkan bubuk dusting pada sidik jari yang menempel di suatu tempat (bisa juga menggunakan bedak halus),
  2. Setelah itu sapu halus dengan kuas yang berbulu halus beberapa kali
  3. Sidik jari akan terlihat jelas dan sudah bisa diamati dengan bantuan kaca pembesar.
  4. Untuk keperluan penyelidikan, langkah selanjutnya adalah memindahkan sidik jari tersebut dengan bantuan perekat dan di scan untuk dibandingkan dengan database atau barang bukti Iainnya.
Finger-print-dust

Finger Print Dusting
sumber: chaminade.edu/forensic-sciences

3. Blood Type Analysis

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah manusia mempunyai empat golongan, yakni golongan darah A, B, AB dan O. Dalam kasus kejahatan yang melibatkan tindak kekerasan umumnya akan terdapat bukti darah di TKP.

Dari darah dapat dianalisa Golongan Darah, DNA dan keadaan tubuh seseorang.

Cara kerja pengujian golongan darah:

  1. Siapkan larutan Antigen A, B, AB dan D yang ada
  2. Tusukan jarum ke permukaan jari sampai darah keluar
  3. Teteskan darah pada 4 kotak yang tersedia pada kartu
  4. Teteskan 1-2 tetes larutan Antigen A pada kotak Anti A
  5. Teteskan 1-2 tetes larutan Antigen B pada kotak Anti B
  6. Teteskan 1-2 tetes larutan Antigen AB pada kotak Anti AB
  7. Teteskan 1-2 tetes larutan Antigen D pada kotak Anti-D / Anti-Rh
  8. Aduk darah dan larutan yang ada pada kotak dengan bantuan alat
  9. Perhatikan hasilnya, samakan dengan diagram dibawah untuk mengetahui golongan darahnya

bloodchart1

4. Hair Analysis

Dalam analisa TKP kadang ditemukan benda-benda kecil dan halus seperti rambut, serat baju, pasir, tanah dan sebagainya. Benda-benda halus ini dapat terlihat oleh mata, namun akan lebih detail dibantu dengan mikroskop.

Mikroskop juga dapat membantu analisis mikrobiologi, dimana dapat melihat makhluk-makhluk mikroorganisme secara detail. Mikroskop yang paling canggih saat ini adalah mikroskop elektron yang mampu memperbesar sampai dengan jutaan kali.

Dalam handout ini, kita akan sedikit berbicara mengenai rambut. Rambut adalah mahkota manusia, yang bentuk gaya rambut, warna rambut, kandungan kimia pada rambut dan detail rambut yang dimiliki masing-masing orang berbeda-beda.

Cara menganalisis rambut yang paling sederhana adalah dan segi warna dan detail rambutnya itu sendiri, letakkan rambut di bawah lensa mikroskop dan amati secara detail.

rambutCoba amati rambut 4 wanita diatas, dan segi bentuk berbeda gaya dari segi warna hampir mirip. Coba amati dibawah mikroskop, kamu akan menemukan detail yang tak terlihat dengan mata biasa.

Hair Types

Tipe-Tipe Rambut Manusia
Sumber: shutterstock.com

5. Chemical Analysis

ILMU KIMIA banyak sekali digunakan untuk mendeteksi berbagai bahan kimia yang kadang tertinggal pada TKP. Analisa kimia biasanya banyak digunakan untuk mendeteksi DNA, Protein, Lemak, Karbohidrat dan berbagai senyawa kimia Iainnya yang akan menghubungkan barang bukti clengan tersangka.

Dalam Handout ini tidak akan menerangkan semua analisa kimia, namun akan sedikit menjelaskan bagaimana mendeteksi adanya GLUKOSA yang tertinggal pada suatu TKP.

CILugolDeteksi adanya Glukosa dapat dilakukan dengan menggunakan Larutan Lugol’s Iodine. Larutan ini merupakan campuran antara Iodine dan KI (I2KI) dalam air yang umumnya dapat digunakan untuk antiseptic, desinfektan dan deteksi adanya glukosa. Reaksi antara Glukosa dengan Lugol Solution akan membentuk molekul tri-iodide yang berwarna biru gelap. Cara menentukan adanya glukosa sangat mudah, teteskan larutan Lugol’s Iodine pada sampel yang akan di uji, jika berubah menjadi warna Biru Gelap berarti mengandung Glukosa.

6. Footprint Analysis

footprint-forensicsKetika seseorang berjalan, tumpuan berat seluruhnya dibebankan kepada telapak kaki sehingga ketika kita berjalan, jika telapak kaki kita diberi warna akan meningalkan sebuah jejak yang unik dan spesifik bagi masing-masing orang.

Dalam ilmu forensik, jejak kaki sering digunakan seagai alat untuk mengidentifiksi profil fisik si pelaku. Dari jejak kaki, seseorang dapat mengkorelasikannya dengan:

  1. Cara berjalan seseorang
  2. Tinggi badan seseorang
  3. Berat badan seseorang

Jejak kaki dapat dijadikan patokan untuk mengukur tinggi badan. Adapaun rumusnya adalah sebagai berikut:

Tinggi Badan = 73,613 + 3,781X
untuk telapak kaki kanan, X adalah panjang telapak kaki kanan

Tinggi Badan = 74,214 + 3,756Y
untuk telapak kaki kiri, Y adalah panjang telapak kaki kiri

Ayo, dengan penggaris, kamu coba hitung panjang telapak kaki temanmu dan hitung tinggi temanmu.

Dalam kasus yang akan dipecahkan nanti, peran jejak kaki sangat penting dalam menentukan arah pelaku dan membuktikan alibi-nya.

———————————————————————————————-

Fase Pembuktian

Setelah semua barang bukti di analisis maka munculah satu tersangka yang cocok dengan semua barang buktinya sehingga dapat disimpulkan bahwa dialah pelakunya.

Kaulah pelakunya
-Shinici Kudo

Leave a comment