Jadi begini, latar belakang aku menulis posting ini akibat aku gemes karena sering dan banyak sekali orang yang termakan mitos tapi menegurku, seolah-olah mereka benar, yang sedang enak menikmati minum air dingin dengan dalih “Ih kok elo minum air dingin, entar gendut loh”. Oke, terlepas itu adalah (mungkin) salah satu bentuk perhatian atau juga (mungkin) bentuk penghakiman untukku, bukannya gak mau dikasih tahu, tapi kalau dikasih tahu yang salah masak iya diikutin sih. Aku bertanya dalam hati “Hmmm, apa iya? Jangan-jangan bener lagi, tapi bagaimana dengan orang Amerika atau Eropa dari kecil yang hampir setiap hari minum air yang dingin (meskipun tidak di masukkan ke dalam pendingin tapi airnya saja sudah dingin), kok mereka gak semuanya gendut, harusnya mereka semuanya gendut dong, bagaimana dengan orang Rusia, Alaska, kok gak gendut semua?”. Bahkan ketika aku mendapatkan kesempatan mengamati kehidupan sehari-hari orang Amrik di negaranya langsung, kebanyakan setelah makan selalu di sajikan air dingin, tapi sepanjang hayatnya mereka tetap kurus tuh. Nah apa yang sebenarnya terjadi ya?
Oh iya, sebelum melangkah, aku jelaskan apa sih mitos itu? Jadi, mitos itu adalah sesuatu yang kita percayai dan dianggap sebagai sebuah kebenaran sejak dahulu tapi sebenarnya tidak benar, sehingga bisa jadi orang yang tidak sejalan dengan mitos akan dihakimi dengan vonis keliru. Apalagi jaman sekarang adalah era layar, bahwa semua informasi tersaji secara instan di layar perangkat elektronik anda, bahkan pemiliknya dapat terserang banjir informasi. Sedemikian mudahnya informasi di dapat maka sedemikian mudah pulanya informasi menyebar. Keterampilan dasar yang harus kita miliki adalah menyaring informasi yang masuk dengan mengkonfirmasinya, entah kepada seseorang yang ahli atau kita bisa lakukan dengan pencarian via internet tentunya, itupun jika rajin, namun jika malas, maka satu-satunya pilihan yang logis adalah mempercayai informasi tersebut meskipun informasi tersebut adalah salah. Continue reading →